30th, is just a number.. ?


Apa sih yang kebayang dikalian ketika masuk usia 30 tahun? Saya yang tiap nambah umur cuma bisa nangis ratapin masa depan, yang maunya banyak tapi less action, cuma bisa menyalahkan diri dan Tuhan. SALAH BANGET! Please Riana, stand up and more action! Setelah muhasabah dan banyak berpikir, akhirnya saya meyakini diri saya untuk ambil perubahan di usia 30 ini. So, whats your action?! 

Prolog yang agak random untuk mengantar masuk ke inti topik haha. Sengaja biar inget mau nulis apa di blog selanjutnya, makanya taro di prolog hari ini haha.

Kali ini saya mau explain pendapat pribadi tentang usia 30 based on my point. Ya mungkin aja gak sama seperti pendapat kalian.., atau bahkan sangat umum seperti kebanyakan orang. 

Saya mulai dari karir dulu kali ya. Menurut saya, 30 tahun tuh fase dimana karir udah masuk middle bahkan sebagian orang masuk senior level dengan pengalaman mumpuni. Karir udah mulai terarah mau expert dibidang apa. Ketika di awal karir kriteria ngelamar kerja hanya marketing staf. Nah, masuk ke middle mungkin lebih spesifik lagi, seperti social media marketing specialist atau search engine optimization (SEO) specialist. Jadi udah ada tambahan specialist nya di jobs karir. 

Masyaallah, dunia berkembang banget, kita dituntut makin kreatif, adaptif, dan inovatif. Dunia gak mau lagi terima kita yang biasa aja, maunya kita luar biasa. Apalagi covid-19 dateng. Berubah cara kerja orang, gak lagi dikantor tapi udah remote macam kayak diluar negeri, kerja kantoran tapi rasa santai haha. 

Selanjutnya dari sikap, wawasan, dan perilaku... Ini udah gak main-main sih. Salah satu penilaian saya yaitu, kemampuan mengontrol dan bertanggung jawab untuk diri dan orang lain. Istilahnya matang membawa diri ke lingkungan. Duh ini masih jauh banget saya. Ini kaitannya erat dengan tagline hidup saya syukur, sabar, ikhlas. Waktu yang akan membentuk saya dan kalian ketahap ini. Dunia muter semakin cepet, kita juga harus cepet upgrade diri. 

Gak jarang kan kita baca berita KDRT, perselingkuhan, pencurian dan kekerasan seksual karena kondisi orang  tersebut belum bisa kontrol dan bertanggung jawab dengan lingkungan. Kalo mereka matang secara mental dan rohani gak mungkin ada berita-berita kayak gitu. Naudzubillah.. Kebanyakan orang cuma fokus dewasa secara fisik. Padahal mental dan rohani yang matang dan kuat akan membentuk kita untuk jadi ihsan di mata Tuhan kita. Ya gak sih?

Yang terakhir materil kali ya.. harta. Ini saya bedain dengan karir karena gak semua karir yang kita suka mendatangkan hasil yang kita mau. Ada kondisi dimana i just love this job, money is second. Jadi mereka memang cinta banget sama pekerjaan mereka karena bentuk self love, so money is not the one. Nyatanya ada karir dan hobi beriringan menghasilkan uang banyak (tentunya sikap rasional manusia butuh uang untuk hidup) tapi ada irrasional, cukup mengerjakan yang dicintai semata-mata untuk kebahagiaan diri. Biasanya yang begini udah konglomerat haha 

Itu sih tiga pendapat subjektif saya, yang mungkin umum dimata kalian juga. Diri ini masih belum berani berpikir liar menghadapi dunia yang agresif, bukan lagi dinamis haha.

Terus apa usaha saya? Next saya akan tulis perubahan yang saya lakukan.. Makasih ya yang udah mau baca. 

:)


Source Picture: Pinterest - https://pin.it/3HvFx7L


Comments

Popular posts from this blog

SUAMIK

Sebagai Ibu..

Adanya Sakina...