APA MAUMU??


Udah lama ya gak nulis, oke langsung ke point. Lagi galau guys sama masa depan. Kepikiran apa lagi yang mau dilakukan setelah ini, next step nya apa?? Lulus kuliah udah, selanjutnya apalagi targetnya?
Alhamdulillah tahun ini berkah banget karena beberapa target tercapai (bisa dicek ya tulisan sebelumnya soal LINGKAR KUNING). Di LINGKAR KUNING, saya nulis target yang harus tercapai tahun ini. Dari ketiga target tersebut, udah 2 target yang tercapai. Tinggal satu lagi, cuma tau sendiri lah ya, soal jodoh saya gak bisa banyak aksi, cenderung koreksi dan perbaiki diri. Lebih nganut istilah “jodoh akan datang diwaktu tepat”.
Saya tipe orang yang selalu buat target tahunan. Istilahnya hidup itu gak boleh asal “jalanin aja” tapi memang harus punya tujuan biar lebih berkualitas dihadapan Sang Pencipta. Oke balik ke target. Target yang rutin saya tulis yaitu target akhirat dan dunia. Target akhirat gak jauh-jauh dari kualitas ibadah (hablumminallah) dan akhlak pribadi (hablumminannas). Tiap tahun target akhirat jarang saya ubah karena target akhirat rada susah tercapai. Walaupun gerak pelan tapi saya usaha maksimal agar tercapai. Akhirat harga mati coy!.
Setelah target akhirat terpatri, selanjutnya urusan dunia nih. Nah ini yang sering bikin galau. Terlalu banyak hal yang ada di balik tempurung kepala untuk diwujudkan dengan waktu yang sebentar di dunia. Asli banyak banget, saking banyaknya kadang bingung mulai dari mana. Belum lagi target yang terbentur biaya. Kondisi keuangan saat ini sangat disyukuri namun belum bikin hati tenang. Target yang paling mendesak saat ini, cari kerjaan tetap dan lanjutin sekolah.
FYI, saya bisa melanjutkan kuliah sarjana dengan bantuan gaji yang disisihkan tiap bulan. Alhamdulillah lancar, gak ada kendala lebay soal keuangan. Sarjana udah tercapai, selanjutnya magister (Magister salah satu big goals dunia saya). Cek biaya kuliah magister di 2 kampus negeri cabang jakarta (salemba-saharjo) dan fantastis bombastis biaya kuliahnya. Ya Allah, uang dari mana 25 juta per semester T.T. Dengan status masih karyawan kontrak dan gaji yang belum menginjak dua angka, udah jelas banget gak masuk itung-itungan kumpul 25 juta per 6 bulan. Melihat fakta terpampang nyata, akal mulai beraksi mencari solusi.

#solution 1#
“Berarti target lanjutin sekolah harus mundur selangkah, diganti dengan cari kerjaan (karyawan) tetap”
~ Kenapa harus jadi “karyawan tetap”?? ~

#thingking#
“Saya gak mau ambil risiko biaya semesteran jadi masalah ketika kuliah nanti. Makanya saya mau pastiin biaya kuliah aman dengan jadi karyawan tetap”
~ Istilahnya mending pusing mikirin tugas daripada pusing mikirin biaya kuliah hehe ~ 

🙏 Ini solusi pertama yang dihasilkan oleh akal.

#solution 2#
“Sedangkan solusi kedua??”

#thingking#
“Beasiswa”
~ Cari beasiswa sama susahnya kayak cari kerjaan. Perlu cari beasiswa yang cocok. Sebetulnya dikantor ada tawaran beasiswa TAPI cuma untuk status karyawan tetap. Dilema betul T.T. Jadi udah pasti harus cari beasiswa di luar yang cocok dengan kondisi saat ini. Persiapan beasiswa gak mudah, banyak syaratnya. Mulai dari TOEFL, IELTS (maybe), esay, bahkan sampe ke “perjanjian” antara pemberi beasiswa dengan si penerima ~

#deep in my heart says ... #
Innamal a’maalu bin niyyah
~ Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat ~

Hadist di atas bikin sejuk hati disaat-saat seperti ini. Semua tergantung niatnya. Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Allah yang paling tau isi hati saya. Allah pasti akan menolong saya, harus husnudzon dan optimis. Cuma itu yang bisa saya tanamkan di pikiran dan hati saya. 

Comments

Popular posts from this blog

Come Back

The Killers

Bersyukurlah, Riana..